18 Agustus, 2011

SAAT MENGGARONG APBN MUSTAHIL NAZARUDIN KOLUSI/KORUPSI SENDIRIAN

Rakyat sangat tahu bahwa banyak pejabat negara dan petinggi Partai, khususnya saat ini yang sedang disorot tajam, petinggi Partai Demokrat jadi pembohong, seolah semua tidak tahu tentang kolusi berbagai proyek untuk kepentingan Partai dan pribadi-pribadinya. Dimanapun korupsi pasti berjamaah. Apalagi ini menyangkut proyek besar dan terbuka.

Saking merasa pintar untuk membodohi rakyatnya, para pejabat partai yang pada umumnya merupakan bagian dari jaringan kolusi tsb, terlihat dengan tenang dan penuh senyum (namun hati nuraninya tahu bahwa ia sedang bersandiwara) menyatakan bahwa dia tidak tahu apa-apa.

Saking pintarnya, maka para koruptor(pelaku kolusi) itu JUSTRU MENJADI ORANG PALING BODOH DAN TOLOL. Mengapa? KARENA DARI HASIL KORUPSI DAN KOLUSINYA SEOLAH TIDAK TAHU AKAN BERDAMPAK RAKYAT MISKIN TERUS, BIAYA EKONOMI JADI TINGGI, RAWAN DENGAN PERPECAHAN NEGARA NKRI, DLL. Lucunya Keutuhan NKRI ini dijadikan jualan, disaat diperlukan dengan garang menyatakan HARGA MATI UNTUK NKRI. Namun disatu sisi justru para pelaku kolusi inilah yang menggerogoti NKRI.

Para Politikus tsb menjadi orang yang paling bodoh, karena berawal dari ambisi terhadap kekuasaan. sehingga sistem demokrasi dan pemerintahan yang diciptakan selalu memberikan peluang kepada semua orang berkepentingan untuk bermain.

SBY yang sebenarnya PASTI BISA mengambil momentum bersama rakyat untuk membasmi para perampok APBN disekitarnya tersebut, justru sangaT terkesan mendiamkan. Jikapun dia berani memecat Nazarudin, karena SBY sudah terdesak dan berhitung akan beresiko lebih kecil jika dibandingkan mengungkap semua kebenaran yang ada. Walaupun mungkin diluar dugaannya ternyata Nazarudin melakukan perlawanan sehingga menjadi heboh. 

Sangat benar penyataan para tokoh agama yang menyatakan banyak kebohongan SBY, karena lagi-lagi fakta antara pernyataan yang indah-indah dari banyak pidatonya, ternyata dalam tindakanya jauh dari segala ucapannya untuk memimpin jihad dalam memberantah korupsi. Rupanya SBY harus belajar definisi Jihad. Karena Anas Ubaningrum dan rejimnya tidak juga dikeluarkan dari Partai, padahal dari fakta/saksi yang terungkap pasti hatinurani SBY tahu, banyak petinggi partainya terlibat. Namun pasti semua pejabat termasuk SBY menggunakan jurus berkelit ; BUKTIKAN SECARA HUKUM POSITIF YANG BERLAKU DI NEGARA KITA. 

Semua pejabat dan aparat lupa, bahwa sangat banyak pelaku Kolusi dan korupsi bergerak secara canggih, sehingga tidak terjangkau oleh hukum positif kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar